Jumat, 16 Juni 2017

Letting Go (Short Story)

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika terjadi kesamaan kisah di dunia karakter yang asli, berarti penulis punya sixsense. Gawat!

Bryan kang alias Young K terduduk cukup lama. Kepalanya membeku namun pikirannya kalut. Semua kata-kata yang baru saja dia dengar dan hendak ia utarakan tercampur aduk. Sehingga dia hanya bisa membelalakkan mata dan membuka mulutnya tanpa tau apa yang harus di ucapkan.

Adrenalin aneh dan sangat kaku ini juga dirasakan member lainnya. Mereka duduk di ruang tengah di dorm mereka. Saat itu suasana makan malam dengan menu sederhana, sepanci mie ramyon diatas kompor gas kecil dan semangkok kimci.

Sungjin meletakkan sumpit diatas mangkuk dengan pelan. Dia tidak menyangka kecemasannya akan dimulai hari ini. Begitu juga dengan Jae Hyung, namun ia memilih diam tanpa mau memberikan komentar apapun.

Wonpil terlihat sangat terpukul. Itu terlihat jelas dari raut wajahnya. Dia memang member yang memiliki perasaan paling lembut. Jadi, momen seperti ini terasa lebih sentimentil baginya. Mata bulatnya berkedip menahan bulir air mata yang hendak turun.

Dowoon sang maknae menyadari situasi rumit ini pasti sulit dihadapi oleh Wonpil Hyung. Ia memberi kekuatan kepadanya dengan menepuk pelan pundaknya. Wonpil mengangguk dan kemudian hanya tertunduk layu.

"Aku sudah memikirkannya cukup lama, dan aku rasa ini adalah keputusan yang tepat." Itu suara Juhnhyuk. Terdengar agak berat namun dia mengutarakannya dengan sikap pasti.

Young K meneguk minum demi menahan emosinya. Dia masih belum bisa menerima keputusan Juhnyuk yang tiba-tiba.

"Bisakah kita bahas hal lain saja?" Ujar Young K terdengar agak ketus.

"Hyung?" Wonpil dan Dowoon menatap serius Young K lalu beralih ke Junhyuk.

Young K melempar tatapan khas rubahnya satu persatu kemember lain lalu berhenti agak lama ke Junhyuk.

"Aku tidak bisa." Ujar Junhyuk.

"Dia sudah cukup lama bersabar." Lanjut Sungjin.

"Maksud Hyung?" Tanya Wonpil.

"Aku sudah membahasnya dengan Sungjin dan Jae Hyung juga sudah tau."

"Benarkah Hyung?" Kali ini mereka menoleh kepada Jae yang memilih kalem.

Jae hanya memberikan anggukan. Young K dan kedua maknae kaget. Ternyata selama ini para hyung sudah lama tau dan mereka tidak pernah membahasnya.

"Sudahlah, ini sudah jadi keputusan Junhyuk." Jae melengos agak lelah. Dia mengambil mangkuk dan sumpit.

"Disaat seperti ini kau masih punya selera makan?" Tanya Young K.

"I'm hungry why you are angry?" Tanya Jae yang mengaduk mie dari panci.

Young K tiba-tiba bangkit.

"Hyung?!" Panggil Dowoon.

Young K mengabaikan panggilannya. Dia mengambil jaket dan lansung meninggalkan dorm beserta wajah-wajah yang masih tegang disana.

Bar!!
Pintu terbanting cukup keras.

"Aku rasa aku juga harus pergi!" Junhyuk juga bangkit.

"Kemana?" Tanya Jae yang masih mengaduk mie diatas panci.

Junhyuk mengambil jaketnya dan pergi begitu saja.

"What the bastard...!" Jae kesal, ia melempar sumpit kedalam panci. Kemudian bangkit.

"Hyung juga mau pergi?!" Tanya Dowoon.

"Mie nya sudah terlalu mengembang, aku cari makan diluar saja!" Jelasnya acuh tak acuh. Ia segera mengambil dompet. "Tidak terima titipan dalam bentuk apapun." Lanjut Jae sekarang menuju pintu dorm untuk mengikat tali sepatunya. Cowok bertubuh jangkung itu kemudian berdiri. "Ada yang mau ikut?" Tawarnya. Sebelum ada yang menanggapi dia kembali berseru, "Nobody?! Okay, I go! Don't wait me coz I'll back home soo... late."

Pintu tertutup. Namun mata Dowoon dan Wonpil masih terpaku menatap arah daun pintu. Entah apa yang mereka harapkan. Para hyung kembali dan berteriak bahwa ini semua hanya tipuan? Atau Junhyuk hyung kembali dan mengatakan bahwa dia tidak jadi keluar dari band?

Tapi tidak ada yang ulang tahun hari ini. Berarti tidak ada kejutan. Jelas harapan itu mustahil. Junhyuk hyung kembali dan menarik ucapannya, mungkin saja. Tapi kemungkinan itu jelas sangat tipis. Dowoon dan Wonpil hanya bisa saling pandang dan menghembuskan nafas lelah.

"Srrruuupp!!!"

Tapi itu bukan suara dari mulut mereka. Suara itu muncul dari depan mereka.

Kedua pasang mata maknae band bentukan JYP ini sekarang mengarah sumber suara. Sungjing Hyung, vokalis, gitaris, sekaligus leader mereka memakan mie yang sudah mengembang.

"Kenapa, kalian tidak lapar?" Tanya Sungjin. "Makanlah! Ini masih enak!" Jelas Sungjin dengan wajah yang jelas-jelas tidak berselera. Dia melahap mie karena tidak tau harus berbuat apa saat ini.

Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin mereka ajukan. Kenapa, sejak kapan, siapa, apa, kemudian apa yang akan terjadi jika masalahnya seperti ini dan itu. Tapi semuanya terpakasa mereka tahan dulu. Apalagi melihat situasi saat ini.

Junhyuk Hyung secara tiba-tiba memutuskan untuk keluar dari band. Hal ini membuat mereka bingung. Karena selama ini semuanya berjalan baik-baik saja. Jelas, hal itu membuat  Young K hyung tidak terima. Dia marah dengan keputusan yang mendadak. Berbeda dengan Jae Hyung yang terkesan lebih cuek dan bersikap wajar, seolah jika angin badai yang menerpa dorm sekalipun ia tidak akan terganggu sama sekali.

Namun bagaimana dengan Sungjin Hyung? Apa yang akan ia lakukan selaku Leader. Dowoon selaku maknae hanya bisa menerka apa yang sedang dipikirkan Sungjin hyung.

Dowoon menyenggol Wonpil. Dia memberi kode agar Wonpil lebih memperhatikan Sungjin hyung.

"Hyung?" Tanya Wonpil.

"Hmm!" Respon Sungjin yang masih sibuk dengan mie dan kimcinya.

"Apa kau tak cemas, hyung?" Tanya Wonpil sedikit hati-hati.

"Aku cemas, sungguh!" Jawab Sungjin sambil terus melahap makanannya.

Jawaban Sungjin membuat mereka ambigu. Apa yang dia ucapkan tidak sesuai dengan ekspresi wajahnya yang biasa saja. Wonpil dan Dowoon hanya bisa saling pandang.

"Apa kalian tidak makan? Apa aku boleh menghabiskannya?" Tanya Sungjin lagi.

"Hyung?" Panggil Wonpil sekli lagi.

"Hmm..!" Sahut Sungjin.

"Apa benar kau tidak cemas?" Tanya Wonpil sekali lagi.

"Ya, aku sangat cemas!" Jawabnya lagi dengan ekspresi yang sama. Wonpil dan Dowoon benar-benar bingung. "Aku serius, aku sangat takut sekarang!" Jelas Sungjin Hyung sekali lagi. Dia lebih terlihat kelaparan dibandingkan cemas.

@day6@

Young K duduk dibawah warung tenda Ahjumma yang tidak jauh dari dorm. Awalnya ia ingin menghabiskan waktu di klab atau bermain game. Tapi semua itu terkesan sangat melelahkan. Dia butuh tempat yang agak tenang saat ini. Dan warung ahjumma adalah pilihan yang tepat. Karena disini biasanya di kunjungi para bapak-bapak yang hanya menghabiskan waktu untuk bicara dan minum. Tidak ada yang akan mengganggunya disini.

Memikirkan ucapan Junhyuk bahwa ia akan meninggalkan Day6 menguras energinya. Dia tidak habis pikir,kenapa Junhyuk sangat egois. Apa dia lupa tujuan mereka membentuk day6?

"Kau akan cepat menua jika minum dengan wajah menyedihkan itu, jangan dipikirkan, masih banyak wanita lain diluar sana!" Ucap ahjumma itu kepadanya. Ia memberikan menu yang dipesan Young K sebelumnya.

Mendengar tebakan ahjumma yang meleset membuat Young K kaget. Ia tidak marah. Justru ia menyunggingkan senyum.

"Menurut ahjumma aku sedang patah hati?" Tanya Young K sedikit bergurau. Setidaknya dia memang butuh hiburan saat ini.

"Dicampakkan!" Tebak ahjumma.

Young K hampir menyemburkan air yang ada dimulutnya jika dia lupa tatakrama. Namun lagi-lagi ucapan ahjumma kembali ia tanggapi dengan senyum lepas.

"Ya... ya... apa ahjumma punya anak gadis?" Tanya Young K bergurau.

"Sayangnya tidak, biar aku tanyakan kepada tetanggaku jika dia mau memperkenalkan anak gadisnya, itupun jika dia punya." Ahjumma yang sudah akrab dengan wajah Young K membalas dengan gurauan.

Dia kembali bekerja untuk melayani pesanan pelanggan yang datang. Young K hanya geleng kepala sambil tersenyum kecil. Senyum itu lansung memudar ketika ia melihat seseorang berdiri didepannya.

"Sepertinya kita memang harus bicara." Ujar namja yang berdiri dihadapannya. Dia tak lain adalah Juhnyuk.

"Bicara saja disini!" Ucap Young K mencoba menikmati makan malamnya.

Junhyuk menarik kursi dan duduk didepan Young K.
"Aku tau ini terkesan mendadak." Junhyuk memulai pembicaraan. "Aku sudah memikirkannya sangat lama, dan sebenarnya aku sudah meminta Sungjin Hyung untuk membiarkanku pergi, namun dia meminta agar aku memikirkannya lagi."

"Sudah sejak kapan itu terjadi?" Tanya Young K. Dia masih memilih bersikap acuh dengan melahap makanannya.

"Tidak begitu lama, mungkin sudah hampir setahun atau kurang atau lebih."

Young K menghentikan ritual makannya. Tiba-tiba saja ia ingin mendengar secara mendetail mumpung yang bicara adalah Junhyuk. Setidaknya Young K tau alasan kepergian dari Junhyuk lansung.

"Kapan kau memikirkannya? Lalu kenapa?" Tanya Young K lagi. Dia butuh kepastian.

Junhyuk menatap Young K. Ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Ia melakukannya untuk mengumpulkan keberanian dan tenaga untuk mulai membahasnya. Dulu ia juga melakukan hal yang sama saat mendiskusikannya dengan Sungjin.

"Ini masalah impianku yang sudah lama aku abaikan dan ingin kembali aku raih." Junhyuk memulainya.

@day6@

Park Jae Hyung menghentikan aktifitas SNS setelah mie cup sudah cukup waktu diseduh. Ia membiarkan ponselnya tergeletak sembarangan diatas meja panjang yang sudah tersedia didalam minimarket. Tidak ada yang menarik di SNS nya kali ini.

Jae menikmati mie itu dalam waktu sekejap. Lalu meneguk sebotol air mineral dalam beberapa kali tegukan dan lansung habis. Perutnya memang terisi penuh saat ini. Namun bukan hatinya. Dia merasa hampa, kekhawatirannya sama dengan Sungjin. Dia juga kecewa seperti Young K, dia bahkan sama takut dan bingung seperti Wonpill dan Dowoon.

Day6 adalah mimpinya. Dia bersama yang lain termasuk Junhyuk terlibat didalam mimpinya. Mereka berjuang bersama, memikirkan nama band, latihan, menulis lirik lagu, bahkan menkaver ulang lagu dan melakukan live music di radio. Itu semua adalah segelintir perjuangan mereka.
Lalu sekarang, tinggal selangkah lagi, Junhyuk akhirnya menekan tombol hijau yang membuat bom waktu yang sudah lama terpasang dibadannya meledak.

Sebenarnya Jae sudah mendengar keinginan Junhyuk yang ingin meninggalkan Day6. Tepatnya ia dan Sungjin. Junhyuk merasa ini bukan tempat yang ia cari selama ini. Namun saat itu Sungjin masih bisa meyakinkannya hingga ia mau bertahan.

Sekarang bagaimana lagi? Semua member sudah mendengarnya. Dan keputusannya seperti sudah sangat bulat tanpa ada sudut untuk dapat mengubahnya.

Jika dia dan Sungjin bersikeras maka mereka akan menjadi sangat egois. Sama saja mereka menghentikan Junhyuk mengejar impiannya hanya demi kepentingan mereka berlima.

Jae kembali meraih ponselnya dan mengecek konten di SNSnya. Dia membaca artikel yang membahas tentang Day6. Ia sedikit bernostalgia sambil membaca isi artikel itu. Mereka yang belum di promosikan di stasiun tv namun tiket mereka lansung habis terjual. Hal itu sungguh sangat luarbiasa bagi mereka saat itu. Dia ingat bagaimana para fans mendukung mereka saat mereka lelah. Hal itu membuatnya dan yang lain kembali bersemangat. Kehebohan di dorm dan studio untuk memutuskan lagu mana yang akan di bawakan saat on air di radio.

Kemudian dia dan Junhyuk pernah telat bangun karena begadang main game, harus buru-buru. Karena wajah mereka yang masih bengkak mereka kompak mengenakan kaca mata hitam. Padahal saat itu mereka studio radio bukan konser out door.

"Hyung, ada yang harus aku bicarakan... aku rasa aku sudah cukup sampai disini, aku harus menjamput sesuatu..."

Jae hanya menghebuskan nafas lelah. Dia teringat hari dimana Junhyuk benar-benar ingin meninggalkan mereka.

Jae kembali meletakkan ponselnya di saku jaketnya. Dia segera bangkit untuk pergi. Namun tiba-tiba langkahnya tertahan oleh satu rak. Dia menoleh dan melihat deretan minuman dingin yang terpajang disana.

@day6@

Dowoon dan Wonpil kembali tidak bisa berkata-kata. Mulutnya terkunci mendengar cerita Sungjin. Ini bukanlah kisah dongeng yang membuat pikiran mereka melayang atau cerita horor menakutkan. Ini adalah kisah dibalik alasan Junghyuk harus meninggalkan day6.

"Bagaimana lagi? Keputusan ada di tangan Junhyuk. Aku hanya leader bukan hakim yang memberi keputusan, dan Junhyuk bukan terdakwa yang harus dikekang ditempat bukan tempatnya. Ia mempunyai kebebasan untuk menentukan pilihan hidupnya." Jelas Sungjin.

"Day6 bukanlah day6 tanpa Junhyuk hyung." Lirih Wonpil akhirnya.

"Ne.. lalu apa yang harus kita lakukan Hyung?" Tanya Dowoon.

"Nado molla! Aku juga belum tau!" Jawab Sungjin.

"Apa kau akan membubarkan band kita Hyung?" Tanya Wonpil tiba-tiba.

Sungjin menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Terdengar sangat lelah dan sedikit putus asa. Kemudian menggeleng, "Entahlah!" Ucapnya.

"Hyung, masa langkah kita terhenti disini? Kita belum menghasilkan apa-apa? Kita bahkan baru memulai." Wonpil terdengar panik.

"Seperti yang kau bilang, day6 bukanlah day6 tanpa Junhyuk!" Ucap Sungjin.

Wonpil tidak bisa berkata-kata lagi. Ada busur panah yang menancap tepat dihulu jantungnya. Saat ia menarik anak panah itu ia melihat inisial namanya sendiri terukir diujung anak panah yang menancap itu. Itulah yang ia bayangkan saat sadar jika ia telah salah bicara. Wonpil menutup mulutnya dan kembali tertunduk karena merasa bersalah.

Sungjin melihat reaksi Wonpil. Lalu matanya beralih ke Dowoon.

"Junhyuk teman sekamarku, lalu nanti bagaimana?" Tanya Wonpil sedikit agak ragu.

"Bereskan saja mejanya, biar nanti kita pikirkan bersama-sama." Ucap Sungjin. Dia sendiri malah bangkit menuju kamar mandi.

Dowoon melihat mangkuknya diatas meja. Masih bersih dan bahkan tidak tersentuh sedikitpun. Begitu juga dengan mangkuk lainnya. Hanya ada mangkuk milik Jae Hyung yang ada beberapa tetes kuah mie dan mangkuk kotor Sungjin hyung.
Dowoon baru sadar jika ia belum menyentuh makanan. Dan semuanya habis oleh Sungjin Hyung.

"Aku rasa Sungjin Hyung memang sangat tertekan." Tutur Dowoon menunjukkan keadaan dimeja makan.

Wonpil memperhatikan kearah telunjuk Dowoon. Tapi aku ragu dia bisa menangkap apa yang dimaksud Dowoon.

@day6@

Dua jam sudah berlalu. Namun sepasang mata tajam yang khas milik Young K masih terang. Ia telah mendengar cerita dari Junhyuk lansung. Ia paham kenapa Junhyuk harus pergi. Dengan logika dan akal sehatnya, ia dapat menerima semua keputusan teman seperjuangannya itu.

Young K menyunggingkan senyum. Sedikit lelah dana agak getir memang, tapi dia harus tersenyum sebagai bentuk ia menghargai keputusan Junhyuk.

"Aku tidak akan melupakan konser perdana kita!" Ucap Junhyuk. Ia menuangkan sebotol soju kegelas Young K dan kemudian untuknya.

"Aku tidak menyangka tiket kita terjual habis secepat itu." Lanjut Junhyuk.

"Ya, saat itu kita belum mempunyai seorang drummer." Kenang Young K. "Namun aku merasa sangat optimis saat itu." Young K kemudian meneguknya dalam sekali tegukan.

"Kalian pasti bisa!" Terus Junhyuk.

"Aku tidak yakin!"

"Kau pasti bisa, Bryan Kang!" Junhyuk menepuk pundak Young K.

Young K menggelengkan kepalanya. Lalu mengangkat bahunya.

"Katakan padanya, wajahnya cukup tampan untuk menarik wanita yang lebih baik!" Ahjumma pemilik kedai itu lagi-lagi datang. Ia menyeletuk sambil memberikan beberapa botol minuman.

"Mwo!!" Young K kembali menegakkan kepalanya. "Ahjumma, aish... ahjumma...!" Young K tidak tau harus berkata apa-apa. Dia di isengi seorang ahjumma kepala lima.

Junhyuk menyunggingkan tawa. Sepertinya tugasnya untuk membuat Young K menerima keputusannya sudah terlaksana dengan sukses. Dia dapat pergi dengan tenang setelah ini. Pergi ketempat impiannya yang hanya ia bagikan ke orang-orang terdekatnya, seperti para member day6.

Bug!!
Bug!!

"Aish cinca!!" Baik Young K dan Junhyuk merasa kaget, sakit plus merasa kedinginan dikepalanya.

Seseorang telah memukulnya dengan benda sedingin dan sekeras kaleng minuman.

"Siapa orang yang berani-berani mencari masalah dengan kita?!" Keluh Young K.

"I am, why?" Itu Hyung mereka yang kadang usil dan bertindak semauanya, Jae. Dia membawa beberapa kaleng minuman beserta cemilan. "Kalian hanya minum berdua? Kalian kira kalian sepasang kekasih?" Keluh Jae.

"Hyung, aish... kenapa harus dia?"

"Yup Bryan, I must do that!" tantang Jae.

Junhyuk hanya tertawa terkekeh.

"Kau, apa yang kau tertawakan?" Tanya Jae dengan nada agak kesal. Junhyuk menutup mulutnya yang ingin lagi melepaskan tawa. "Ayo kita pulang, aku sudah membeli beberapa minuman dan cemilan untuk diriku sendiri. Jika kalian ingin, beli saja sana!" Lanjut Jae.

"Apa?!" Young K dan Junhyuk membulatkan matanya.

"Apa dia sanggup minum sebanyak itu?" Tanya Junhyuk ke Young K.

"Cola! I am King of Colas, so I'll drink them for my self!"

Young K menggeleng.

"Dia hanya gengsi mengatakan jika dia mentraktir kita malam ini."  Bisik Junhyuk.

"Ya, dia memang seperti itu!" Angguk Young K. "Ahjumma, gumawo... aku sudah bisa move on!" Pamit Young K ke ahjumma pemilik kedai.

"Kau ingin buat skandal dengan kencan dengan ahjumma?" Jae berlagak kaget.

"Cinca!" Junhyuk juga berlagak kaget, "Aku tidak mau para fans menduga jika aku keluar karena konflik cinta segita." Seru Junhyuk.

"Aish...!! Kalian ini kenapa? Tentu saja bukan. Hyung, jangan tulis apapun di SNS mu, awas jika kedapatan!"

"Ide bagus, setidaknya sebelum hiatus aku harus buat beberapa gebrakan." Ucap Jae asal.

"Hyung!" Young K sedikit kesal. Namun Jauh dalam hatinya, ia bisa menerima. Ini keputusan yang berat namun disini lah ia harus bersikap bijak dan dewasa.

Malam ini mereka akan kembali berkumpul dimeja makan di dorm mereka. Dengan suasana sedikit santai. Ditemani beberapa minuman dan cemilan. Acara perpisahan dengan Junhyuk harus dirayakan dengan cara ala Day6.

@Day6@

Hari itu tiba. Secara resmi Junhyuk sudah di umumkan keluar dari day6. Para fans sudah mendengarnya. Mereka dibanjiri pertanyaan serta ucapan kecewa, sedih, marah serta penyemangat di SNS official (tuh hp gak pernah lepas dari pencasaannya karena keseringan lowbet).

Jaehyung, Young K, Wonpil dan Dowoon duduk didalam studio mereka. Menunggu Sungjin sang leader berhadapan dengan kepala agensi.

Tidak ada kegiatan, bahan pembicaraan apalagi candaan. Mereka lebih memilih diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Pintu terbuka, Sungjin masuk. Semua mata menoleh dan menunggu tiap kata yang keluar. Sungjin memperhatikan wajah-wajah penasaran itu.

"Mari kita buat mini album!" Ucap Sungjin.

Mereka mengangguk pelan.

Sungjin menatap kekelabuan dari tiap member. Suasana seperti ini tidak boleh dibiarkan. Insting leader Sungjin bangkit.

"Ada yang pernah mendengar lagu anak ayam turun seribu?" Tanya Sungjin tiba-tiba.

Mereka terlihat bengong. Bahkan Jae merasa tersinggung.

"Ini bukan saatnya mendongeng!" Keluh Young K.

"Mungkin itu maksudnya. Anak ayam turun seribu, mati satu tinggal sembilan ratus sembilan puluh sembilan, lalu..."

"Hyung, aku sedang lelah berhitung!" Keluh Dowoon.

"Iya, jika mati satu kan ada..." kata-kata Wonpil terhenti karena mendapat sorotan sipit yang tajam dari Jae.

"Kenapa harus anak ayam?!" Keluh Jae.

"Kalian dengarkan dulu." Ucap Sungjin. "Ini filosofi tentang lagu itu. Didalam lagu itu, walaupun anak ayam mati satu, mereka tetap melangkah maju, mati satu ekor lagi, mereka tetap jalan, seekor lagi, mereka tetap jalan... itu artinya..."

"Mereka gak punya hati, kenapa mereka gak nyelamatin temannya yang mati malah terus jalan!" Jawab Jae asal.

"Bukan!" Seru Sungjin.

"Mereka bodoh, sudah jelas temannya mati kenapa mesti tetap jalan?" Tambah Young K.

"Tidak.. maksudnya?"

"Kita akan mati satu persatu seperti anak ayam...?" Pikir Wonpil.

"Ya... tapi... bukan!" Sungjin jadi kesal.

"Jangan-jangan!" Seru Dowoon. Dia memperhatikan Sungjin dengan ekspresi kaget. Para member lainnya juga melakukan yang sama. Apalagi setelah Dowoon menunjuk Sungjin dengan stik drumnya. "Hyung... apa kau juga mau keluar?" Tanyanya.

Sungjin membulatkan matanya.

"Really, that's true? Do u wanna do that? Back home to Busan?!"

"NO!!!"  Sungjin hampir teriak histeris. "Kalian salah... yang aku maksudkan adalah semangat dan menelurkan album berikutnya! Titik!" Seru Sungjin.

"Lalu apa hubungannya dengan...? Tanya Wonpil yang menunjukkan ibu jarinya ke Jae. Jae kembali menatap Wonpil dengan tatapan segarisnya.

"Tidak ada... lupakan anak ayam... pikirkan saja projek kita berikutnya!" Seru Sungjin yang mau meledak.

"Hyung, kau di lupakan!" Ucap Wonpil dengan ekspresi tak berdosa.

Jika tidak ingat dia alias Wonpil adalah kiboris satu-satunya sekalgus one of the best vocal Day6. Wonpil pasti sudah terbang dengan satu ayunan gitar listrik milik Jae.

@Day6@

Mari kita buat mini album.

Ya, sungjin sudah memberikan ide itu. Tapi tiga hari sudah berlalu, satu bait, bahkan satu kalimatpun belum tercipta oleh mereka. Mereka lebih banyak melakukan aktifitas lain selain tiduran di studio dan dorm.

Satu waktu, di malam yang sunyi di studio band Day6. Tidak ada satu alat musik yang terdengar. Tidak ada suara vocal yang bersenandung. Bahkan candaan. Semuanya masih terlihat sama. Sunyi dan sepi. Padahal semua member sudah ada disana.

Begitu juga di dorm. Tidak ada pembicaraan mengenai musik, song cover atau joke joke jayus yang mengorbankan satu member. Semua diam.

Sungjin memperhatikan para member satu persatu di dorm mereka. Wonpil duduk di meja makan. Dia memegang pulpen dan sehelai kertas. Pikirannya menerawang seolah dia sedang memikirkan lirik lagu. Namun Sungjin menangkap Dowoon mengambil satu tarikan nafas panjang dan menghembuskannya dengan kuat, dari situ ia tau kalau Wonpil sedang buntu.

Kemudian Sungjin melihat Jae yang sedang tidur memanjang diatas sofa. Dia hanya menskrol layar smartphonenya. Sungjin dapat menebak, jika dia tidak melakukan apa-apa. Lebih baik jangan di ganggu.

Berikut Young K yang duduk dikamarnya. Dia memegang bas dan melihat ke luar jendela. Lalu sama dengan Wonpil, dia hanya memghela nafas panjang yang lelah. Karena tau ada yang memperhatikan, Young K menoleh ke belakang.

"Hyung, ada apa?" Tanya Young K.

"Hmm... aku mencari Dowoon." Jawab Sungjin asal. Entah kenapa Sungjin enggan menanyai hasil lirik lagu.

Young K menggeleng. Dan Sungjin lansung meninggalkan Young K di kamarnya. Saat ia menutup pintu kamar milik Young K dan Jae, saat itu Dowoon masuk.

"Dari mana?" Tanya Sungjin.

"Menelfon eomma!" Jawab Dowoon memamerkan ponselnya.

Sungjin mengangguk paham.

"Hmm eomma tau kalau Junhyuk hyung keluar..." ucap Dowoon.

"Lalu?" Tanya Sungjin.

"Eomma hanya ingin tau, kita masih terus lanjut atau berhenti."

Sungjin tertegun sesaat. Begitu juga dengan Jae dan Wonpil yang lansung tersentak dari lamunannya. Bahkan Young K yang keluar dari kamar hanya sekedar mengambil minum juga memperhatikan sang maknae.

"Kamu jawab apa?" Tanya Sungjin.

Dowoon mendapat sorotan dari keempat pasang mata hyung. Dia tanpa sadar menelan ludah kering.

"Apa?" Tanya Young K.

"Hmm... " Dowoon menatap mata penasaran para hyungnya. Lalu menarik nafas kemudian menahannya, "Aku tidak menjawab apa-apa!" Jelas Dowoon.

"Good choice!" Puji Jae.

"Tapi kita memang tidak bubarkan?!" Tanya Young K, yang lebih tepat memperluruskan.

"I know, we just comma! Life but not move." Jelas Jae.

"Hyung, quit and comma are not similar. Then, the silence of Dowoon is bad." Ucap Young K.

"Could you show me which one of Bad? I just giving appreciation for him, because he keep his mouth for his mom. So, what is wrong part I did base on your opinion?" Tanya Jae.

Wonpil dan Dowoon terlihat bingung. Pasalnya, Jae dan Young K menggunakan bahasa asing dari planet lain.

"Guys...stop..!! Bisa kalian menggunakan bahasa yang sama-sama bisa kami mengerti?!" Sungjin melarai deng berdiri diantara Young K dan Jae.

"Okay, alright!" Seru Jae, "Sekarang apa?" Tanyanya ke Sungjin.

"Eomma.." lanjut Dowoon yang kembali mendapat sorotan dari keempat hyungnya. "Eomma, hanya nitip pesan agar tetap kompak, lalu eomma selalu mendukung kita semua." Ucap Dowoon.

Keempat hyung tersebut merenung. Eomma maknaenya benar. Mereka harus tetap kompak walau apapun yang terjadi. Diluar sana, selain eomma Dowoon, masih ada para orang tua mereka yang selalu mendukung mereka. Bukan hanya itu, para fans juga menunggu karya mereka berikutnya. Kehilangan satu member tidak seharusnya membuat mereka koma seperti ini. Justru mereka harus tunjukkan kepada semua orang termasuk Junhyuk, Day6 adalah Day6 meski membernya bukan lagi berenam orang.

Mendengar ucapan ringkas sang maknae semua kembali ketempat masing-masing. Dengan pikiran masing-masing. Yaitu yang berkaitan dengan next project. Sungjin menepuk pundak Dowoon yang kemudian menyunggingkan senyum. Seolah senyum itu sama artinya dengan "good job golden magnae". Kumudian ia bergegas mengambil gitar akustik sambil menyenandungkan lagu congratulation.

Dowoon hanya bingung. "Apa yang telah saya lakukan?"

Entahlah, yang jelas, semua member tidak lagi termenung atau bermalas-malasan lagi. Dorm kembali seperti semula. Disibukkan dengan diskusi lirik dan chord.

Beberapa lirik dikumpulkan dan kemudian di edit. Beberapa kata di buang dan diganti. Begitu juga dengan pemilihan Chord dan melodi. Sampai-sampai mereka lupa jika hari sudah mulai gelap dan hampir mendekati subuh.

@Day6@

Di suasana yang agak santai di Kafe X. Seseorang duduk dibangku yang mengadap lansung denegan view pantai. Dia memegang cangkir kopi Americano. Pandangannya tidak lepas dari hamparan pasir putih di pinggir pantai dengan deru ombak yang lemah hingga membawa angin sepoi-sepoi. Disana juga banyak para turis lokal yang menghabiskan waktu untuk bermain atau hanya sekedar berjalan-jalan dipinggir pantai.

Kemudian matanya tertuju ke satu sosok wanita dengan gaun putih dengan topi jerami. Gadis itu melihatnya lalu tersenyum senang sambil melambaikan tangan. Dia membalasnya.

"Oppa!" Serunya yang kemudian mendekatinya. Ia tidak segan-segan duduk dibangku yang berhadapan dengannya.

"Ne!" Serunya.

"Aku masih tidak percaya oppa disini, apa oppa tidak merasa rugi?" Tanya gadis itu.

Dia mendengar pertanyaan gadis itu. Lalu menyunggingkan senyum. Dia tidak menjawab pertanyaan gadis itu, yang ada dia mengacak-ngacak rambutnya sampai sigadis cemberut.

"Aish... oppa aish!!" Dia menunjukkan ekpresi kesal sambil merapikan rambutnya.

Gadis itu ingin membalas kejahilan oppanya, namun mereka sama-sama berhenti karena speaker di kafe tersebut menyuarakan satu lagu dengan suara yang familiar.

Itu suara Young K, Jaehyung, Wonpil dan sang Leader. Dia termenung sesaat mendengar lagu itu.

"Noha noha noha..."

Lalu dia menyunggingkan senyum pas mendengar Young K dengan rap nya. Ia mendengar lirik yang di lantun oleh si Bryan tersebut. Lalu ia tersenyum dab mengangguk paham.

Gadis yang duduk didepan juga mendengar sambil terus memperhatikan wajah oppa tersebut. Setelah lagu selesai dia baru mengeluarkan unek-uneknya.

"Oppa? Kau tidak apa-apa kan?" Tanyanya.

"Oppa, kau tidak merasa menyesal atau bersalah atau sedikit minder atau terintimidasi atau..."

"Aish... cerewet!" Dia alias Junhyuk menyubit pipi gadis didepannya. "Sejak kapan kau jadi cerewet seperti ini? Terakhir kali kau tidak seperti ini, siapa yang mengajarkanmu menjadi seperti ini? Eomma? Abuji? Ahjumma?"

"Aish??!" Gadis itu terlihat semakin Kesal. Dia masih dianggap anak kecil oleh Junhyuk.

"Ayo kita pulang!" Ajak Junhyuk.

Meski sedikit kesal, dia masih mengikuti Junhyuk dan menggandeng tangannya. Junhyuk sendiri menatap layar lcd yang menayangkan mv dari teman-teman seperjuangan mereka.

"Terimaksih teman-teman. Day6 tetap bagian dari hidupku. Dan terimakasih atas lagunya, aku sangat menyukainya."

@day6-end@

Finally, selesai juga. Aku sempat mikir bikin ff itu gumpil. Ternyata hehehe....
Ini ff pertama aku. Terinspirasi dari lagi mereka yg berjudul let it go alias no ha no ha noha... pas dengar lagu ini aku lansung jatuh cinta. Pas cari lirik serta artinya aku makin suka.. lalu pas tau siapa yang bawa lagunya aku lansung jadi myday... hahaha...

Oh ya, salam kenal dan enjoy my ff ya...

Rabu, 10 Mei 2017

Lirik lagu dance dance "Day6"


hana dul, hana dul set
na oneul nollae
dallyeobollae
nami mworadeon shingyeong kkeugo my way
neon jigeum mwohae
Come on baby
sumjima

jigeum i norae
ollyeojullae
[YK/J] amu saenggak andeul ttaekkaji aw ye
geunde neon mwohae
Come on baby
ni momi baneunghaneun daero go

(dadeul) jakjeonghago nol junbihae
somaeneun geoteonoeun chae
junbihae gabyeobge saljjak momeun pureodwo baby
(dadeul) jakjeonghago nol junbihae
gal ttaeneun oneul jeoldaero huhoe eopge

Dance dance with me
Everybody 123
sonbari gamanhi an itge
mamkkeot michyeobwa
Dance dance with me
eojireoul ttaekkaji
sanbari dwaedo nobody cares
idaero meomchuji marajwo

Ay kkeonae neoye naejeok daenseu
oneuri majimagin deushi jeulgyeo carpe diem
ttwimbakjil makjin aneul teni
oneul jeulgin dwien
Think eolmana joeulji
ibul soge deureogal ttaen baby

[YK/WP] jib ganeun gil gibuni huryeonagil
[YK/WP] jigeum i gibuneul itji ankil
baraneun mame nawa jeulgyeojwosseumyeon hae
[YK/WP] So you can have a good mornin'

(dadeul) jakjeonghago nol junbihae
somaeneun geoteonoeun chae
junbihae gabyeobge saljjak momeun pureodwo baby
(dadeul) jakjeonghago nol junbihae
gal ttaeneun oneul jeoldaero huhoe eopge

Dance dance with me
Everybody 123
sonbari gamanhi an itge
mamkkeot michyeobwa
Dance dance with me
eojireoul ttaekkaji
sanbari dwaedo nobody cares
idaero meomchuji marajwo

I feel good baby I feel great
manggajimyeon jom eottae
I feel good baby I feel great
michyeo boimyeon mwo eottae

I feel good baby I feel great
manggajimyeon jom eottae
I feel good baby I feel great
michyeo boimyeon mwo eottae

Dance dance with me
Everybody 123
sonbari gamanhi an itge
mamkkeot michyeobwa
Dance dance with me
eojireoul ttaekkaji
sanbari dwaedo nobody cares
idaero meomchuji marajwo

I feel good baby I feel great
manggajimyeon jom eottae
I feel good baby I feel great
michyeo boimyeon mwo eottae

I feel good baby I feel great
manggajimyeon jom eottae
I feel good baby I feel great
idaero meomchuji marajwo
idaero meomchuji marajwo
idaero meomchuji marajwo




English

1 2 3... 1 2 3 4...
 I am going hard tonight as hard as I can
I don’t care what they say, my way
What are you going now
Come on baby, don’t hide from me
Play this song on repeat
Until we go delirious aw yeah...
But what are you doing?
Come on baby
Move it just let it go, go
(We all) be ready to go hard
Roll up your sleeves
Get ready, warm it up baby...
(we all) be ready to go hard
No regrets on our (way home tonight)

Dance dance with me
Every body 1 2 3
Lets get creazy, move it go hard as you go
Dance dance with me
Until you feel giddy
Until you feel giddy messy hair, no body cares

Ay... let your moves control your body
Take this as your last change
Carped diem, nobody’s gonna stop us
After we enjoy every part of this night
Think, it’s gonna be the best feeling ever when we are going to bed baby
Wish we are feeling alive on our way home
Keeping what we’re feeling right now
So, I want you to have it with me
So you can have a good morning
 


(we all) be ready to go hard
Roll up your sleeves
Get ready, warm it up baby
(we all) be ready to go hard
No regrets on our way home tonight




I feel good baby, I feel great baby
Who cares if we go creazy
Don’t stop, keep it up with me

Indonesia

1 2 3... 1 2 3 4...
Aku akan gesit malam ini segesit aku bisa
Aku tidak peduli apa yang mereka bilang, hidupku
Apa yang akan kamu lakukan sekarang?
Kemarilah sayang, jangan bersembunyi dariku
Mainkan lagu ini kesekian kali
Sampai kita jadi menggila, aw yeah...
Tapi apa yang kamu lakukan? Datanglah sayang
Bergerak dan biarkan berlanjut, lanjut
(kita semua) siap untuk gesit
Singsingkan lengan baju
Bersiaplah, memanaslah baby
(kita semua) siap untuk gesit
Tidak ada penyesalan pada perjalan pulang kita malam ini

Berdansa berdansalah dengan ku
Semuanya 1 2 3
Menggilalah, bergerak gesit sebisamu
Berdansalah denganku
Sampai kamu merasa pusing
Sampai rambutmu berantakan, tidak ada yang peduli

Ay... biarkan gerakanmu mengendalikan tubuhmu
Bawa ini sebagai kesempatan terakhir
Mempermasalahkan ini, tidak satupun yang ingin menghentikan kita
Setelah kita menikmati tiap bagian malan ini
Pikirkan, ini akan menjadi perasaan terbaik setelah kita akan segera tertidur, sayang
Berharap kita merasa hidup saat perjalanan pulang
Jaga apa yang kita rasakan saat ini
Jadi, Aku ingin kamu untuk memilikinya dengan ku
Jadi, kamu dapat memiliki sebuah pagi yang baik

(kita semua) bersiap menjadi gesit
Singsingkan lengan bajumu
Bersiaplah, memanaslah
(kita semua) bersiaplah menjadi gesit
Tidak ada penyesalan pada perjalan pulang kita malam ini

Aku merasa baik sayang, aku merasa berbangga
Siapa yang peduli jika kita menggila
Jangan berhenti, tetaplah denganku.






lirik man in a movie Day6

 






















 korea
amado
geu jarie
gaji anhassdamyeon
amado
uriege
urineun eopseossgessji

sigani meomchwo beorindeushan geu neukkim
naegeneun neomani boyeosseo

kkumsogeseona mannal geot gatdeon
sarami nae ape natanajwosseo
Only you
bami doeeo nuneul gameumyeon
neoege chwihan chae jamdeulge hae

I’m a man in a movie
neowa nun majchul ttae
hanpyeonui yeonghwa sok juingongcheoreom
beautiful
i sungani gyesokdoegil
I’m a man in a movie
neoreul gajin naegen
deo baral geot eopsi
geujeo jigeumi
wanbyeokhage neukkyeojyeo
I’m a man in a movie

geuttae nan tteollineun mameul
sumgiji moshaessji
geuttae neon nareul bogo
salmyeosi useojwosseo
heureuneun baramsorimajeodo naegen
areumdaun mellodi gatasseo

kkumsogeseona mannal geot gatdeon
sarami nae ape natanajwosseo
Only you
bami doeeo nuneul gameumyeon
neoege chwihan chae jamdeulge hae

I’m a man in a movie
neowa nun majchul ttae
hanpyeonui yeonghwa sok juingongcheoreom
beautiful
i sungani gyesokdoegil

I’m a man in a movie
neoreul gajin naegen
deo baral geot eopsi
geujeo jigeumi
wanbyeokhage neukkyeojyeo
I’m a man in a movie

neowaui modeun sungani naegen
I love it
Oh I love it
nohchigo sipji anha
dan han jangmyeondo
dan 1bundo
I can’t

I’m a man in a movie
neowa ip majchul ttae
hanpyeonui yeonghwa sok juingongcheoreom
beautiful
i sungani gyesokdoegil
I’m a man in a movie
neoreul gajin naegen
deo baral geot eopsi
geujeo jigeumi
wanbyeokhage neukkyeojyeo
I’m a man in a movie

ENGLISH



If I didn’t go there
We probably wouldn’t have become ‘we’
It feels like times has stopped
I can only see you

A person who I thought I only met in my dream
Is right in front of me (only you)
When I close my eyes my eyes at night
I fall asleep, drunk with you

I’m man in a movie when we meet eyes
Like we’re stars in a movie, beautiful
I hope this moment continues
I’m a man in a movie since I have you I don’t want anything else
This moment just feels perfect
I am a man in a movie

I couldn’t hide my trembling heart
Then you softly smiled at me
Even the sound of the wind
Was like a beautiful melody to me

A person who I thought I only met in my dreams
Is right in gront of me (only you)
When I close my eyes at night
I fall asleep, drunk with you

I’m man in a movie when we meet eyes
Like we’re stars in a movie, beautiful
I hope this moment continues
I’m a man in a movie since I have you I don’t want anything else
This moment just feels perfect
I am a man in a movie

All moment with you
I love it oh... I love it
I don’t wanna miss a thing not a single scene
Not a single minute I can’t

I am a man in a movie when I kiss you
Like we’re stars in a movie, beautiful
I hope this moment continues
Im a man in a movie since I have you i don’t want anything else
I’m a man in a movie



INDONESIA



Seandainya aku tidak pergi kesana
Kita kemungkinan tidak akan menjadi “kita”
Merasakan waktu seolah berhenti
Aku hanya bisa melihatmu

Seseorang yang telah aku pikirkan, Aku hanya menemuinya dalam mimpiku
Apakah benar didepanku (hanya kamu)?
Ketika aku menutup mata saat malam
Aku tertidur,  mabuk tentang mu

Aku lelaki di film ketika kita berpandangan
Seolah kita bintang dari sebuah film, indahnya
Aku berharap momen ini terus berlanjut
Aku lelaki di sebuah film sejak aku memilikimu, aku tidak ingin yang lain
Momen ini terasa sempurna
Aku lelaki di sebuah film

Aku tidak sanggup menyembunyikan hatiku yang bergetar
Kemudian kamu dengan manis tersenyum kepadaku
Setara dengan suara dari angin
Seolah hal itu melodi yang indah untukku

Seseorang yang telah aku pikirkan, Aku hanya menemuinya dalam mimpiku
Apakah benar didepanku (hanya kamu)?
Ketika aku menutup mata saat malam
Aku tertidur,  mabuk tentang mu
Aku lelaki di film ketika kita berpandangan
Seolah kita bintang dari sebuah film, indahnya
Aku berharap momen ini terus berlanjut
Aku lelaki di sebuah film sejak aku memilikimu, aku tidak ingin yang lain
Momen ini terasa sempurna
Aku lelaki di sebuah film

Semua kenangan denganmu
Aku menyukainya oh... aku menyukainya
Aku tidak ingin kehilangan satuhal pun, tidak satu adeganpun
Tidak satu menitpun, aku tidak bisa

Aku lelaki di sebuah film, ketika aku menciummu
Seolah kita bintang dari sebuah film, indahnya
Aku berharap momen ini terus berlanjut
Aku lelaki di sebuah film sejak aku memilikimu, aku tidak ingin yang lain
Momen ini terasa sempurna
Aku lelaki di sebuah film




Letting Go (Short Story)

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika terjadi kesamaan kisah di dunia karakter yang asli, berarti penulis punya sixsense. Gawat! Bryan kang ...